Dari Munich hingga Moskwa, antara tragedi dan kejayaan telah tercatat
dalam kisah perjalanan Manchester United.
1958 – Generasi hilang yang secara kejam
menghapus potensi klub untuk merajai Eropa
Delapan pemain Manchester United (MU) tewas dalam kecelakaan pesawat
di Munich, setelah mengisi bensin sepulangnya dari laga Piala Eropa di
Belgrade. Rasa simpati datang dari seluruh penjuru dunia, dan banyak
pihak merasa yakin dengan kemampuan MU untuk mencapai prestasi tinggi
kala itu, namun Old Trafford terpaksa membangun tim baru.
1963 – Kedatangan George Best yang mengawali
era baru
Setahun setelah mengontrak Denis Law, seorang pemain dari Irlandia
Utara yang bernama George Best tiba di klub untuk menjadi salah satu
pemain terbaik dunia sepanjang masa, yang membantu MU menjadi salah satu
tim terkenal dunia.
1968 – Satu dasawarsa setelah musibah, MU
meraih titel Piala Eropa pertamanya
Sepuluh tahun setelah tragedi Munich yang menimpa sebuah tim yang
sebenarnya mampu memenangkan Piala Eropa, Matt Busby membangun tim baru
dengan kekompakan Best, Law dan Bobby Charlton untuk meraih Piala Eropa
dengan skor 4-1 atas Benfica melalui perpanjangan waktu di Wembley.
Charlton mencetak dua gol.
1969 – Busby memilih jadi manajer umum
Busby nyaris membawa MU sebagai salah satu klub terhebat di Eropa,
namun ia memutuskan untuk sebuah posisi di latar belakang sebagai
manajer umum, sehingga kursinya diberikan kepada Wilf McGuinness untuk
menjadi pelatih baru klub. Akibatnya, McGuinness gagal menghasilkan
prestasi, dan di sinilah awal kemunduran MU yang tak terduga.
1974 – Degradasi mendorong terjadinya
perubahan besar untuk kembali promosi
Secara mengejutkan, MU degradasi ke divisi dua, hanya enam tahun
setelah merajai Eropa. Hal ini mendorong Tommy Docherty untuk membangun
tim baru dan kembali ke divisi utama.
1976 – Kekalahan di final Piala FA untuk
pertama kalinya selama satu dasawarsa
MU mencapai final Piala FA untuk pertama kalinya dalam 13 tahun
terakhir dan secara mengejutkan dikalahkan oleh Southampton. Hasil ini
merupakan kekalahan pertama dalam lima kali final selama sepuluh tahun
di saat sepakbola mulai disiarkan langsung di televisi ke seluruh dunia.
Akibat tayangan langsung ini, fans MU di seluruh dunia meningkat pesat.
1977 – Manajer dipecat akibat skandal
Docherty, manajer MU, terbukti menjalani perselingkuhan dengan Mary
Brown, istri dari terapis klub yang bernama Laurie. Akibatnya, klub
mendepak Docherty karena malu dengan kasus ini, dan menunjuk Dave Sexton
— bekas manajer Queens Park Rangers — sebagai penggantinya.
1980 – Ketua klub diselidiki, sehingga
anaknya mengambilalih
World In Action menuduh Louis Edwards, ketua klub sejak 1965, sebagai
tersangka dalam kasus penjualan industri daging dan menyuap orangtua
dari pemain-pemain tingkat schoolboy. Otoritas menyelidiki
kasus ini tapi Edwards meninggal, sehingga anaknya, Martin,
mengambilalih posisi ketua klub.
1981 – Atkinson membawa Robson dan MU
konsisten di Old Trafford
Manajer Dave Sexton dituduh menerapkan permainan bola yang terlalu
membosankan. Ron Atkinson ditunjuk sebagai manajer baru dan menghasilkan
gaya permainan yang lebih menarik. Ia menggaet pemain tim nasional
Inggris, Bryan Robson, dari klub West Bromwich Albion, sekaligus
membantu klub menembus empat besar selama lima tahun berturut-turut.
1984 – Maradona dan Barcelona dikejutkan
Setelah kalah 2-0 oleh Barcelona dalam pertemuan pertamanya di
perempat-final Piala Winners, MU kembali tampil menakjubkan di Old
Trafford untuk mengalahkan klub raksasa Spanyol yang kala itu diperkuat
Diego Maradona. Mereka membantai Barca dengan skor 3-0, Robson mencetak
dua gol ditambah satu dari Frank Stapleton.
1985 – Topskor Whiteside memastikan gelar
Piala FA
Norman Whiteside mencetak gol di final Piala FA dan juga final Piala
Liga pada 1983. Dua tahun berikutnya, hal yang sama terulang. MU juara
Piala FA 1985 atas Everton melalui gol tunggal Whiteside di babak
perpanjangan waktu. MU tampil dengan sepuluh pemain setelah Kevin Moran
menjadi pemain pertama yang diusir wasit dalam sejarah final Piala FA.
1986 – Ferguson tiba,
manajemen berubah
Atkinson sudah berusaha keras, namun gagal mendatangkan titel liga
buat MU, sehingga Ferguson menjadi manajer pada pertengahan musim. Gaya
manajemennya yang keras mengakhiri budaya mabuk-mabukan bagi para
pemain. Ferguson juga mengawali proses panjang reformasi sistem
pembinaan pemain muda klub.
1988 – Giggs hadir sebagai pemain paling
berbakat
Ryan Giggs bermain di Manchester City sebagai schoolboy,
namun, pemain yang dijuluki Welsh Wizard ini ditemukan oleh
Ferguson dan akhirnya Giggs cenderung memilih MU. Ferguson kemudian
mengakui, seandainya Giggs tetap di City, MU tidak mungkin meraih
prestasi.
1989 – Usaha Knighton untuk membeli klub
gagal total
MU nyaris dibeli oleh Michael Knighton. Pada pertandingan pertama
musim, MU dikalahkan Arsenal, dan akhirnya Knighton gagal membeli klub
karena tak mampu mencari pendukung.
1990 – Gol dari Robins menyelamatkan posisi
Ferguson
Ferguson nyaris dipecat setelah tiga musim tanpa gelar. Tapi gol
tunggal dari Mark Robins di putaran ketiga Piala FA di kandang
Nottingham Forest menjadi awal kenaikan MU.
1991 – Hughes menjadi pahlawan Ferguson
Ferguson memimpin MU untuk menang 2-1 atas Barcelona di Piala Winners
melalui dua gol Mark Hughes. Kemenangan ini merupakan titik awal MU
untuk menjadi klub terkaya dunia.
1992 – Cantona tiba di Old Trafford setelah
membawa Leeds juara
MU nyaris meraih titel pertama di liga sejak 25 tahun terakhir. Leeds
United yang diperkuat Eric Cantona menggagalkan usaha MU itu. Namun
pada musim berikutnya, striker Prancis itu dibeli MU dengan nilai
transfer 1,2 juta poundsterling. Pengaruh Cantona selama lima tahun
berikutnya berdampak luar biasa terhadap semangat klub untuk kembali
merajai Inggris.
1993 – Masa penantian telah berakhir, Bruce
dan Keane memberikan MU titel pertama sejak 1967
Tahun yang sangat berarti. MU mengakhir masa penantian 26 tahun
setelah meraih titel atas Aston Villa. Steve Bruce mencetak gol
kemenangan ke gawang Sheffield Wednesday. Tak lama kemudian, Roy Keane
menjadi rekor transfer termahal di Inggris kala itu, dengan biaya 3,75
juta poundsterling dari Nottingham Forest.
1995 – Gagal meraih gelar ganda
Gelar Liga Primer Inggris ditentukan pada hari terakhir, dan
Blackburn Rovers berjaya. MU juga digagalkan Everton di final Piala FA.
Ferguson tentunya ingin melupakan musim, terutama setelah kalah di
kandang Barcelona di Liga Champions dengan skor telak 4-0.
1995 – Tendangan kung-fu Cantona berakibat
fatal
Seorang pendukung di Selhurst Park memaki Cantona, yang mendorongnya
untuk melakukan tendangan kung-fu terhadap dada pendukung tersebut.
Akibatnya, Cantona dikenakan sanksi larangan main selama delapan bulan.
1999 – Sukses meraih Treble
Musim yang spektakuler. Dua gol dalam injury time di final Liga
Champions memastikan kemenangan MU secara dramatis, dengan skor 2-1 atas
Bayern Munich. Pada musim ini, MU meraih tiga gelar sekaligus, karena
sebelumnya memenangkan Liga Primer Inggris dan Piala FA.
2000 – Piala FA tanpa juara bertahan
FA meminta MU untuk bermain di Brasil dalam rangka Kejuaraan Dunia
Antarklub, sebagai usaha Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia
2006. MU terpaksa mengorbankan perannya di Piala FA.
2002 – Ferguson membatalkan
rencananya untuk pension
Ferguson mengurungkan niatnya untuk pensiun pada akhir musim 2001/02.
Pada tahun yang sama, MU menyetujui kontrak 13 tahun bersama Nike, yang
nilainya mencapai 300 juta poundsterling.
2003 – Ronaldo menggantikan Beckham
Ferguson berang terhadap David Beckham karena gagal menjaga lawan
ketika Arsenal mencetak gol di Old Trafford. Hal itu membuat Ferguson
menendang sepatu yang mengiris Beckham di atas matanya. Beckham dijual
ke Real Madrid dan Ferguson menggaet Cristiano Ronaldo.
2004 – Ferguson beli Rooney
Setelah berhasil mendatangkan Ronaldo ke Old Trafford, MU
mengeluarkan dana 27 juta poundsterling untuk membeli Wayne Rooney dari
Everton. Ini merupakan investasi besar Ferguson untuk membangun tim muda
lagi.
2005 – MU dibeli jutawan AS dan klub
berhutang
Klub tanpa hutang dibeli oleh Malcolm Glazer, seorang jutawan di
bisnis olahraga Amerika Serikat, sehingga keuangan klub merosot tajam.
Glazer dan keluarga membeli MU dengan dana 790 juta poundsterling.
Banyak fans yang kecewa, sehingga mereka mendirikan klub FC United of
Manchester.
2007 – Gelar liga kembali ke Old Trafford
Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan kawan-kawan memenuhi janjinya
untuk membantu MU menjuarai Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya
sejak 2003, sekaligus mengakhiri dominasi Chelsea selama dua musim
sebelumnya.
2008 – MU memastikan gelar ganda
The Red Devils meraih gelar Champions Eropa untuk ketiga
kalinya dan titel Inggris untuk ke-17 kalinya. Ronaldo mencetak 42 gol
di semua kompetisi musim ini, dan Ryan Giggs menjadi pemain MU dengan
jumlah penampilan terbanyak (759 kali) setelah mengalahkan rekor Sir
Bobby Charlton.
Jumat, 23 Maret 2012
Sejarah Manchester United: 1958-2008
13.44
No comments
0 komentar:
Posting Komentar